Oleh: Fachrudin Sihombing | Ketua SPM Hotel Jayakarta Bandung
Pada bulan Agustus 2021, kami selaku pengurus mengadakan rapat bulanan di internal serikat pekerja anggota. Dalam sesi usulan dan saran ada beberapa masukan dari beberapa anggota dan DPA (Dewan Perwakilan Anggota) yang mana teman-teman anggota menemukan kejanggalan dalam pekerjaan.
Waktu itu teman-teman menemukan kesalahan administrasi yang disalahgunakan oleh seorang pemimpin petinggi di hotel. Ada kejanggalan dalam proses penerimaan tamu yang mau menginap. Teman-teman menemukan fakta ada orang yang menginap statusnya diubah oleh General manager. Ada harga yang seharusnya tertera nilai nominalnya berubah menjadi No Rate, istilah di hotel Jayakarta, Individual No Rate. Melihat seringnya status kamar tersebut seperti itu di komputer, maka kami semua pengurus, DPA, dan anggota sepakat untuk mengobservasi permasalahan tersebut.
Kami semua pengurus, DPA dan anggota saling bahu membahu memberikan informasi tentang permasalahan tersebut. Kami mulai menggalinya dari bulan Januari sampai bulan Agustus untuk menemukan bukti- bukti tersebut. Kami semua pengurus, DPA, dan anggota sepakat untuk mengangkat permasalahan tersebut serta berkeinginan untuk menanyakan permasalahan tersebut kepada manajemen.
Kami pengurus, DPA, dan anggota melayangkan surat permohonan beraudensi dengan manajemen yang agendanya adalah tanya jawab. Dalam acara tersebut jawaban dari manajemen, khususnya general manager tidak memberikan jawaban yang memuaskan, bahkan terkesan menyamarkan perbuatan tersebut. Kami pengurus, DPA, dan anggota sepakat untuk mengumpulkan lebih banyak lagi bukti-bukti tertulis yang mana nantinya kami akan melaporkan hal tersebut kepada Owner. Sesudah bukti-bukti cukup terkumpul kami bersepakat untuk menghadap Owner di Jakarta.
Kami pengurus sejumlah 6 orang berangkat ke Jakarta menghadap Owner. Sesampainya di sana, kami tidak bisa bertemu Owner, tetapi Owner mewakilkan kepada pihak Direksi yang akhirnya kami ditemui oleh Direktur Operasional dan Direktur Keuangan. Dalam pertemuan itu kami memaparkan kejadian dan temuan-temuan kami kepada pihak Direksi. Hasilnya, Direksi menyepakati untuk mengadakan audit menyeluruh ke tiap Departemen.
Dalam jeda waktu 1 minggu, tim audit datang ke unit hotel Jayakarta Bandung. Hasilnya, tim audit menemukan kejanggalan sesuai dengan data-data yang diberikan dari pengurus serikat. Setelahnya, tim audit yang mewakili Owner memberikan pilihan kepada General Manager untuk memutuskan pilihannya. Pilihan tersebut yaitu mengundurkan diri atau dipecat. General manager kemudian memilih untuk mengundurkan diri demi kebaikan pribadinya sendiri.
Poin pentingnya untuk
serikat di sini adalah kumpulkan banyak fakta dan bukti ketika menjumpai
permasalahan di tempat kerja. Serikat pekerja penting untuk melakukan
investigasi yang mendalam terhadap berbagai kasus yang dijumpai. Tanpa data,
perlawanan kita bisa sia-sia.